IMG-LOGO
Home Regional Wali Kota Andi Harun Tegaskan Penanganan Banjir Butuh Kolaborasi, Bukan Hanya Infrastruktur
regional | umum

Wali Kota Andi Harun Tegaskan Penanganan Banjir Butuh Kolaborasi, Bukan Hanya Infrastruktur

oleh Alamin - 04 Juni 2025 17:27 WITA

Wali Kota Andi Harun Tegaskan Penanganan Banjir Butuh Kolaborasi, Bukan Hanya Infrastruktur

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa penanganan banjir di wilayahnya bukan sekadar persoalan anggaran dan infrastruktur, melainkan juga s...

IMG
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat meninjau kawasan terdampak banjir di Perumahan H Saleh, Kecamatan Loa Janan Ilir, Rabu (4/6/2025)/ist

POPNEWS.ID - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa penanganan banjir di wilayahnya bukan sekadar persoalan anggaran dan infrastruktur, melainkan juga soal kolaborasi lintas sektor dan kesadaran masyarakat.


Hal itu disampaikannya saat meninjau kawasan terdampak banjir di Perumahan H Saleh, Kecamatan Loa Janan Ilir, Rabu (4/6/2025).


Menurut Andi Harun, lokasi tersebut menerima limpasan air dari tiga arah besar, yaitu Waduk Barito, DAS sekitar IAIN, dan aliran dari arah Purwajaya yang diduga berasal dari aktivitas tambang PT Insani.


“Tiga aliran besar bertemu di sini. Masalah ini tidak bisa diselesaikan sepihak. Harus ada kerja sama dengan provinsi dan kabupaten tetangga,” ujarnya.


Terkait hal itu, Pemkot Samarinda telah menyiapkan rencana pembangunan sodetan dari Sungai Loa Lah ke Sungai Loa Janan hingga ke Mahakam.


Namun, proyek ini terhambat karena banyak bangunan warga berdiri di atas badan sungai.


“Ini bukan sekadar penertiban. Ada rumah, masjid, dan bangunan lainnya. Tapi aliran sungai tidak boleh terhambat. Minimal 10 meter dari sungai harus bebas bangunan,” tegasnya.


Disampaikannya, camat dan lurah setempat telah diperintahkan untuk melakukan pendataan dan sosialisasi kepada warga terdampak.


Jika anggaran dari Pemprov Kaltim tidak tersedia tahun ini, Andi Harun memastikan Pemkot siap mengambil alih pengerjaan sodetan.


Sementara itu, anggaran provinsi bisa dialihkan untuk program normalisasi sungai.


“Kalau memungkinkan, kita mulai dulu tahun ini. Tak bisa menunggu,” katanya.


Selain itu, Pemkot mengusulkan pengadaan 10 unit pompa air senilai Rp 850 miliar untuk seluruh kota.


Andi Harun menyatakan siap bertemu menteri terkait di Jakarta agar mendapat dukungan langsung dari pemerintah pusat.


“Kami tak akan lelah memperjuangkan ini. Warga berhak atas lingkungan yang aman dan sehat,” pungkasnya.  (*)

Berita terkait