Presiden LaLiga Javier Tebas mengecam aksi Real Madrid yang terus mengkritik wasit di Spanyol.Lewat cuitan di X, atau dulu dikenal dengan Twitter, Teb...
POPNEWS.ID - Presiden LaLiga Javier Tebas mengecam aksi Real Madrid yang terus mengkritik wasit di Spanyol.
Lewat cuitan di X, atau dulu dikenal dengan Twitter, Tebas menyoroti Presiden Madrid Florentino Perez yang semaunya sendiri.
"Ini bukanlah sepakbola, ini perebutan kekuasaan," cuit Tebas, dikutip dari detik.com.
"Dia tak suka Tebas karena tak bersikap sesuai kemauannya. Dia tak suka Ceferin (Presiden UEFA) karena tak mendengarnya. Dia tak suka Louzan (Presiden RFEF) karena tak berada di bawah kuasanya. Dia tak suka komentator TV karena mereka tak mengatakan hal-hal yang ingin ia dengar. Sekarang setelah para wasit bereaksi, setelah pelecehan konstan dari Real Madrid TV, dia bereaksi dengan membatalkan konferensi pers, melewatkan latihan, meludahi kompetisi, dan menolak hadir di final."
"Dia tak komplain, dia mengancam. Dia tidak protes, tapi menghukum. Dia tak mau meningkatkan sepakbola, dia maunya menguasainya. Bagian terburuknya bukanlah keinginan menguasai sepakbola, tapi karena lingkungan tertentu membiarkannya, menganggapnya normal, dan bahkan membantunya," tulis Tebas, sebelum keluar bantahan Madrid terhadap rumor mundur dari partai final.
Sebelumnya, Real Madrid kembali memicu polemik dan menggiring narasi terkait wasit.
Madrid musim ini sudah beberapa kali mengkritik secara terbuka kepemimpinan wasit di Spanyol.
Hal itu dilakukan di situs dan media resmi klub, termasuk lewat tayangan di Madrid TV.
Yang terbaru, 'korban' kritik terbuka Madrid adalah wasit Ricardo de Burgos Bengoetxea.
Lewat tayangan video, Madrid memberi isyarat bahwa wasit Bengoetxea yang akan memimpin final Copa del Rey punya kecenderungan memihak Barcelona.
Bengoetxea kemudian mencurahkan isi hatinya sembari menitikkan air mata, bercerita bahwa anaknya jadi korban bullying di sekolah akibat narasi tersebut.
Kegelisahan juga diungkapkan wasit Pablo Gonzalez Fuertes yang akan mengawal perangkat Video Assistant Referee (VAR).
Reaksi wasit ini kemudian justru memantik kekesalan Madrid lebih jauh, hingga muncul kabar akan memboikot final Copa del Rey.
Mulanya Madrid meminta pergantian wasit Bengoetxea, yang ditolak oleh Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF).
Madrid lantas menolak untuk hadir di konferensi pers dan latihan resmi, sebagaimana diumumkan RFEF. (*)