Insiden penembakan terhadap pria berinisial DIP (34) di depan salah satu Tempat Hiburan Malam (THM) di Samarinda memicu keprihatinan publik. Ketua Kom...
POPNEWS.ID, SAMARINDA - Insiden penembakan terhadap pria berinisial DIP (34) di depan salah satu Tempat Hiburan Malam (THM) di Samarinda memicu keprihatinan publik.
Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Samri Shaputra, menilai kejadian ini sebagai peringatan serius atas lemahnya kontrol terhadap kepemilikan senjata api oleh warga sipil.
“Ini berbahaya. Terlalu mudah bagi masyarakat memperoleh izin senjata api. Situasi ini menciptakan rasa takut dan ancaman bagi warga,” tegas Samri.
Politisi PKS tersebut mendesak agar perizinan senjata hanya diberikan kepada profesi tertentu yang memang memiliki risiko tinggi, seperti pejabat tinggi negara atau pengusaha dengan ancaman keamanan.
Ia juga menekankan bahwa tes psikologis wajib diterapkan secara ketat, sebagaimana berlaku di institusi militer dan kepolisian.
“Kalau aparat negara saja diuji, kenapa sipil tidak? Bahkan kalau perlu, izin bagi warga sipil untuk memiliki senjata api dihapuskan sama sekali,” pungkasnya. (adv)